Inilah Beberpa Hadits-Hadits Lemah dan Palsu Seputar Anak!
Kami akan menyebutkan tiga contoh hadits yang popular dinisbatkan atas Nabi kita Muhammad ﷺ yang mulia, padahal ternyata bukan….
Read more ›Kami akan menyebutkan tiga contoh hadits yang popular dinisbatkan atas Nabi kita Muhammad ﷺ yang mulia, padahal ternyata bukan….
Read more ›Orangtua yang telah membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang sejak lahir, dengan mengikuti berbagai metode dan cara yang sangat bermutu, ketika menginjak remaja seperti kehilangan ikatan keluarga dikarenakan sistem yang katanya menjunjung hak asasi manusia. Hal tersebut bagaikan “membangun lego yang rumit dan bagus dengan susah payah, namun kemudian ketika […]
Read more ›Tidak ada kata absolut atau mutlak benar untuk sebuah kasus, apalagi kasus tersebut menimpa personal. Maka yang paling tahu apa yang harus dilakukan adalah orangtua anak itu sendiri karena sebuah kasus yang menimpa seorang anak itu dilihat daripada latar belakang keluarga dan background kehidupan sebelumnya. Selain itu masa kecil si […]
Read more ›“Hai Zakariya, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia.” (QS. Maryam: 7)…
Read more ›“Sungguh orang yang telah diberi bagian kelembutan berarti ia telah diberi bagian kebikan dunia dan akhirat” (HR. Ahmad 6/159 dari ‘Aisyah radhiallahu’anha)…
Read more ›Sejarah Islam diwarnai dengan banyak wanita beriman yang sukses mencetak pribadi-pribadi tangguh dan para pembela Islam. Mereka patut ditiru, karena mereka adalah teladan sempurna. Kita mungkin pernah mendengar kisah tentang seorang pemuda dengan seorang raja kafir. Yaitu ketika seluruh penduduk desa berbondong-bondong memeluk Islam dikarenakan syahidnya pemuda tersebut, maka raja […]
Read more ›Akan tetapi kenyataannya, orangtua jarang membangun dialog yang interaktif dengan anak-anak mereka. Kata-kata yang keluar dari mulut orangtua lebih banyak bersifat perintah yang harus dilakukan oleh anak. Ucapan yang tidak jauh dari kalimat-kalimat: cepat pakai bajumu! Duduk yang rapih!, Kerjakan PR! Cepat mandi!, dan sejenisnya. Atau seperti kalimat larangan: Jangan […]
Read more ›Menghukum anak bukan sebagai luapan emosi, apalagi sebagai pelampiasan rasa jengkel karena perilaku mereka yang memusingkan kepala. Segala sesuatu berawal dari niat. Tampaknya sepele, tetapi yang sepele ini mempengaruhi sikap kita, dan cara kita bersikap akan mempengaruhi penerimaan anak. Dengan selalu membenahi niat kita dalam menghukum anak, perilaku kita akan […]
Read more ›Aku (Khawat bin Jubair) pun berkata dalam hati: Demi Allah, aku akan meminta maaf ke Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan menyenangkan hati beliau. (selesai shalat) aku berkata: Demi yang mengutusmu dengan benar, unta itu tidak pernah lepas sejak aku masuk Islam…
Read more ›Tujuan baik untuk menjadikan mereka akur dengan menasehati di waktu mereka berkelahi, menyampaikan kesalahan di hadapan anak yang lainnya, atau mengadili di saat itu, akan membuat anak merasa ada keberpihakan orangtua terhadap salah satu diantara mereka. Hasilnya bukan menjadikannya baik, tetapi akan menyebabkan mereka tidak dapat menjadi diri sendiri dan […]
Read more ›